Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) mengumumkan penerima pendanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat gelombang II tahun 2024. Jumlah proposal yang lolos pendanaan pada gelombang ini sebanyak 2.148 proposal terdiri dari 677 proposal penelitian, 1.224 proposal pengabdian, dan 247 proposal bantuan luaran prototipe. Hal ini disampaikan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Dir. RTPM) M. Faiz Syuaib pada Penandatangan Kontrak Pendanaan Program DRTPM di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Faiz Syuaib menjelaskan bahwa pada pendanaan riset terdapat tiga skema baru yaitu Penelitian Dosen Pemula (PDP) Afirmasi, Penelitian Kerja Sama Dalam Negeri (PKDN), dan Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS). Penelitian Dosen Pemula (PDP) Afirmasi merupakan skema pendanaan penelitian yang menyasar dosen-dosen mendapatkan pendanaan penelitian dari DRTPM dan berasal dari perguruan tinggi yang berada di luar wilayah Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan.
“PDP Afirmasi ini menyasar dosen-dosen dengan SINTA score nol. Tidak pernah melakukan penelitian, serta jabatan fungsional pun mungkin tidak ada. Skema ini kita khususkan untuk mereka. Kami bimbing untuk penyusunan proposal sesuai standar, kemudian kita kompetisikan. Kami menargetkan terdapat 1.000 proposal, namun hanya 581 proposal yang masuk, dan 312 proposal lolos didanai”, ujar Faiz Syuaib.
Kemudian pada skema Penelitian Kerja Sama Dalam Negeri (PKDN) terdapat 24 proposal yang lolos didanai dari 43 proposal yang masuk. Sedangkan untuk skema Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) terdapat 341 proposal yang dinyatakan lolos pendanaan. Proposal KATALIS yang lolos pendanaan berasal dari 101 konsorsium perguruan tinggi.
Terkait dengan pengabdian kepada masyarakat, Faiz Syuaib menjelaskan bahwa pendanaan pengabdian kepada Masyarakat pada tahun ini meningkat drastis. Pada gelombang ini juga terdapat afirmasi untuk skema pengabdian kepada masyarakat, antara lain afirmasi berbasis daerah, afirmasi untuk perguruan tinggi negeri tertentu, serta afirmasi untuk daerah rawan atau terdampak bencana. Selain skema pendanaan monotahun, pendanaan pengabdian kepada masyarakat juga dimungkinkan dengan skema pendanaan multitahun, terutama untuk program pengabdian kepada masyarakat dengan skema permberdayaan berbasis kewirausahaan dan kewilayahan antara lain Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD), Pemberdayaan Desa Binaan (PDB), dan Pemberdayaan Wilayah (PW). Pada skema pendanaan multitahun ini terdapat 19 proposal lolos pendanaan dari 82 proposal yang masuk.
Untuk pendanaan pengabdian kepada masyarakat skema pendanaan monotahun, terdapat 1.205 proposal yang lolos pendanaan DRTPM dari 1.925 proposal yang masuk. Pendanaan pengabdian kepada masyarakat skama pendanaan monotahun diperuntukkan untuk pelaksanaan skema pemberdayaan berbasis masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP), Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), dan Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).
“Total ada 416 Kabupaten/Kota dari 541 Kabupaten/Kota di Indonesia yang menjadi lokasi pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat tahun ini. Jumlah tersebut belum termasuk lokasi pelaksanaan program kosabangsa yang saat ini masih proses pengusulan. Dengan total lokasi sekitar 80% dari jumlah Kabupaten/Kota di Indonesia, maka diharapkan kehadiran perguruan tinggi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Faiz.
Sementara Pendanaan Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe digunakan untuk memfasilitasi penerapan prototipe hasil riset dan pengembangan perguruan tinggi di masyarakat. Pendanaan ini diperuntukkan guna mengembangkan karya inovasi yang memiliki nilai guna dan manfaat bagi masyarakat luas sehingga protitipe ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam program pengabdian kepada masyarakat. Pada Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe ini, terdapat 247 proposal yang lolos pendanaan.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau, Mubarak memberikan apresiasi kepada DRTPM atas pengumuman pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat gelombang II. Pada gelombang ini, tujuh proposal dari Universitas Riau berhasil lolos pendanaan. Mubarak berharap hasil dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat menjadi solusi permasalahan di masyarakat. Selain itu, melalui pendanaan penelitian ini dapat meningkatkan rasio jumlah dosen yang melakukan penelitian.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan pendidikan Tinggi Wilayah XI, Muhammad Akbar berharap melalui pendanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh perguruan tinggi sesuai dengan target capaian yang diusulkan. Selain itu, Muhammad Akbar melihat pendanaan ini dapat memicu peningkatan capaian kinerja perguruan tinggi, khususnya di bidang riset dan pengabdian kepada masyarakat.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)