Makassar, 27 Februari 2024 – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) bekerja sama dengan Universitas Bosowa menyelenggarakan Seminar Hasil Program Kosabangsa Pelaksanaan Tahun Anggaran 2023 yang dilaksanakan pada Senin (26/2/2024) di Makassar. Seminar Hasil Kosabangsa merupakan tahapan penilaian ketercapaian hasil kegiatan dan luaran dari pelaksanaan, juga sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan pada pelaporan akhir tahun yang bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program Kosabangsa.
Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat. Secara khusus program Kosabangsa memprioritaskan wilayah daerah tertinggal, serta wilayah prioritas kemiskinan ekstrem yang kemudian disebut wilayah prioritas Kosabangsa. Pada pelaksanaan tahun 2023, ada 4 tema bidang fokus utama Kosabangsa yaitu ketahanan pangan, kemandirian kesehatan, energi baru terbarukan, dan kemandirian ekonomi.
Seminar Hasil Program Kosabangsa Pelaksanaan Tahun Anggaran 2023 diikuti oleh 105 Ketua Tim Pelaksana Program Kosabangsa yang berasal dari Provinsi Aceh hingga Provinsi Papua Barat Daya. Dari Provinsi Aceh diwakili oleh Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, sedangkan dari Provinsi Papua Barat Daya diwakili oleh Universitas Muhammadiyah Sorong dan Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Total ada 70 perguruan tinggi sebagai tim pelaksana yang didampingi oleh 49 perguruan tinggi sebagai tim pendamping dengan lokasi pelaksanaan program Kosabangsa tersebar di 69 kabupaten/kota di Indonesia.
Ketua Tim Kerja Pengabdian kepada Masyarakat DRTPM, Luthfi Ilham Ramdhani berharap bahwa pelaksanaan program Kosabangsa pada tahun anggaran 2024 dapat menyebar lebih luas di kabupaten/kota di Indonesia sehingga dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya bahwa pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatnya.
“Program Kosabangsa hadir dengan mengedepankan semangat gotong royong sebagai implementasi nilai luhur Pancasila sebagai budaya bangsa dalam membangun bangsa secara bersama, menghasilkan kebermanfaatan antarsesama melalui kolaborasi antarperguruan tinggi, serta sinergi bersama mitra dan para pemangku kepentingan,” ungkap Luthfi dalam pembukaan Seminar Hasil Program Kosabangsa.
Pada acara seminar hasil tersebut juga diumumkan Anugerah Kosabangsa Pelaksanaan 2023 meliputi pelaksana terbaik, video YouTube terbaik, presenter terbaik, dan poster terbaik. Untuk pelaksana terbaik pertama Program Kosabangsa diraih oleh Budy Wiryono dari Universitas Muhammadiyah Mataram dengan Tim Pendamping berasal dari Universitas Kristen Indonesia Paulus, sementara untuk pelaksana terbaik kedua Program Kosabangsa diraih oleh sementara untuk pelaksana terbaik kedua Program Kosabangsa diraih oleh Aris Wahyu Murdiyanto dari Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dengan Tim Pendamping berasal dari Institut Sains Dan Teknologi Akprind, dan pelaksana terbaik ketiga Program Kosabangsa diraih oleh Juminah dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dengan Tim Pendamping berasal dari Universitas Sebelas Maret.
Adapun untuk kategori video YouTube terbaik diraih oleh Aris Wahyu Murdiyanto dari Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, sementara kategori presenter terbaik diraih oleh Debi Setiawan dari Universitas Abdurrab dan poster terbaik terbaik diraih oleh Tita Kartika dari Universitas Subang. Pada kegiatan Seminar Hasil Program Kosabangsa turut dipamerkan juga beragam produk luaran pelaksanaan Kosabangsa beserta pameran poster seminar yang informatif.
“Kolaborasi pelaksanaan tridarma antara insan akademik dari perguruan tinggi lintas klaster dalam program Kosabangsa merupakan wujud kontribusi nyata insan perguruan tinggi bagi bangsa, khususnya dalam pengembangan kesejahteraan dan kemajuan bangsa dengan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya,” pungkas Luthfi.
(LIR)
Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi