Jakarta-14/02/2023. Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat melakukan pertemuan evaluasi BOPTN Penelitian-SAME-PHC Nusantara 2023 secara hybrid. Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Prof. Dr. M. Faiz Syuaib selaku Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, bersama Dr. Mohammad Sofwan Effendi selaku Direktur Sumber Daya, beserta undangan lainnya. Penasihat Kerjasama, Kedutaan Besar Prancis Dr. Stéphane Dovert, Atase Sains dan Teknologi, Kedutaan Besar Prancis Dr. Thierry Goubier juga turut menghadiri pertemuan bilateral ini di Hotel Atlet Century Park, Senayan (14/02/2023). Pertemuan antar negara ini juga diselenggarakan melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh Direktur Departemen Strategi, Keahlian dan Kerjasama Internasional Delegasi Urusan Eropa dan Internasional Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Prof. Christophe Delacourt.
Dalam pertemuan tersebut Direktur DRTPM Prof. Dr. M. Faiz Syuaib menyampaikan bahwa kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas peneliti kampus karena dapat berkolaborasi dengan sesama peneliti dari negara Prancis dan difasilitasi mobilitas ke Perancis.
“Kita bisa tidak hanya berkolaborasi penelitian antara universitas dengan universitas lain, namun juga meningkatkan networking dan sharing knowledge. Hal ini dapat meningkatkan kualitas peneliti kampus. Meningkatkan kualitas peneliti kampus salah satunya dengan memberi dana riset melalui DRTPM dan mobilitas ke Perancis melalui Ditdaya” Ucap M. Faiz Syuaib dalam paparannya.
“Keuntungan lain dalam program BOPTN kita dapat meningkatkan jumlah publikasi internasional, kerjasama akademik yang berkelanjutan secara kelembagaan, dosen tamu antara kedua peneliti di Indonesia dan Prancis, peningkatan kapasitas dengan webinar/workshop bersama.” Tambah M. Faiz Syuaib.
Pada kesempatan yang sama, Penasihat Kerjasama, Kedutaan Besar Prancis Dr. Stéphane Dovert juga memberikan pernyataan terkait program kolaborasi penelitian Indonesia-Prancis.
“Ini adalah sebuah kolaborasi yang unik. Kolaborasi antara Indonesia dengan Prancis. Kerja sama ini membuat keseimbangan berbagai faktor dari kedua negara. Bekerja sama membuat kita lebih kuat dan memiliki dua peneliti juga menjadi lebih baik. Kerja sama ini harus membuat kita menjadi lebih kuat dan saling melengkapi satu sama lain, terlebih jika ada generasi muda yang bergabung” Pungkas Stéphane Dovert.
Kolaborasi ini dilaksanakan dalam rangka program kerjasama ilmiah dan penelitian antara Indonesia dan Prancis. Membahas mengenai keputusan seleksi akhir terkait nama-nama pengusung proposal penelitian dari berbagai universitas yang sebelumnya sudah dibahas secara mandiri oleh Indonesia dan juga Prancis. Terdapat sembilan nama pengusung yang sudah disetujui oleh kedua pihak dan akan mendapatkan pendanaan penelitian.
“SAME academic for mobility and exchange program ini untuk mengembangkan penelitian dan publikasi di jurnal internasional, memperbarui bahan ajar mengikuti perkembangan terbaru di dunia pendidikan internasional, dunia, dan industri” Papar Sofwan Effendi.
Melanjuti program kerja sama antara Indonesia dan Perancis akan diadakan pertemuan lanjutan untuk membahas kegiatan proyek kolaborasi lainnya di tahun 2023-2024.
“Setelah keputusan seleksi akhir proposal yang didanai, akan kami jadwalkan mengenai rancangan kegiatan penelitian untuk tahun depan. Semoga adanya sektor tematik baru tetap membuat kita memperhatikan sektor tematik lama yang sudah berjalan” Ujar Stefany Claudia selaku Wakil Atase Sains dan Teknologi, Kedutaan Besar Prancis.
Akhir kegiatan, Direktur DRTPM Prof. Dr. M. Faiz Syuaib menyampaikan ucapan terima kasih atas waktu dan kegiatan yang sudah dilakukan serta mengucapkan selamat bergabung kepada Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi ke dalam program kolaborasi Indonesia-Prancis.
(EP|RAF|LTT|AAF|RA|YH|AHP|CPS|FNW|WMZ)
Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi